Tuhan Sudah Mati?



Tuhan Tidak Mati.

           Pemikir yang benar-benar berpijak pada teori ilmiah ilmu pengetahuan tidak akan mengingkari adanya Tuhan. Manusia modern sangat memerlukan Tuhan, sama dengan manusia kuno memerlukan Tuhan. Para filsuf modern yang cemerlang memberikan bukti-bukti dan dalil-dalil filosofis bahwa Tuhan itu ada. Contohnya Rene Descartes, Braise Pascal, dan Immanuel Kant. Mereka semua meyakini Tuhan itu ada.
         Rene Descartes misalnya, perkataannya yang paling terkenal adalah: Je pense donc je suisl Atau, Cogito ergo sum! I think hence I am! Artinya: Aku berpikir maka aku ada! Perkataannya itu, merupakan titik awal pembuktiannya bahwa Tuhan itu ada. Setelah mengatakan, aku berpikir maka aku ada, dia lantas berkata: 'Aku ini ada. Maka siapakah yang mengadakan aku dan menciptakan aku? Aku tidak menciptakan diriku sendiri. Oleh karena itu harus ada Dzat yang menjadikan berkesudahan. Dan Dia harus pula memiliki sifat-sifat kesempurnaan. Sungguh indah caranya membuktikan adanya Tuhan!
         Kemudian Braise Pascal, kecerdasannya mengantarkan pada kesimpulan bahwa Tuhan itu ada. Ia mengatakan, 'Pengetahuan kita tentang Tuhan termasuk salah satu pengetahuan pertama, yang tidak memerlukan perdebatan dalil-dalil pikiran. Karena aku bisa tidak ada, kalau ibuku meninggal dunia terlebih dahulu sebelum aku dilahirkan hidup. Jadi, aku bukan dzat yang wajib wujud, dan aku bukan selamanya ada. Aku bukan tidak berkesudahan. Karena itu harus ada dzat yang wajib wujud, yang ada selamanya, dan yang tidak berkesudahan, di mana wujudku bersandar kepadanya. Yaitu Tuhan. Yang kita ketahui wujud-Nya dengan pengetahuan pertama, tanpa merepotkan diri dalam perdebatan bukti-bukti alam pikiran!'
     Pengetahuan pertama yang dimaksud Pascal adalah fitrah murni dalam diri manusia. Yaitu pikiran-pikiran fitri yang terdapat dalam akal manusia yang dapat dilihat dengan jelas dan terang benderang tanpa membutuhkan pembuktian. Ialah pikiran yang secara otomatis dapat membedakan baik dan buruk, gelap dan terang, kebenaran dan kebatilan.
        Sedangkan Immanuel Kant, setelah dia membeberkan teorinya yang panjang, dia menyimpulkan bahwa, kebenaran adanya Tuhan adalah kebenaran postulat. Yaitu kebenaran tertinggi dalam tingkatan kebenaran. Kebenaran tak terbantahkan. Kebenaran yang berada di luar jangkauan indera, akal dan ilmu pengetahuan. Itulah yang disebut postulat, yaitu dalil teoretis yang berada di luar jangkauan pembuktian teoretis, yang oleh karenanya dapat disebut dalil kepercayaan!



Share this

Related Posts

Latest
Previous
Next Post »